Kisah Bandung TempoDoloe

19 Agustus 2010

Judul: Semerbak Bunga Di Bandung
Raya
Penullis: Haryoto Kunto
Penerbit Granesia, Bandung
Tahun: 1986
Tebal: 1016 halaman
Buku ini tergolong langka dan dicari
oleh banyak kolektor buku. Tidak
mengherankan jika ada kolektor
yang siap melepas buku setebal
lebih dari 1.000 halaman ini dengan
dengan harga antara 800 ribu
hingga 1,4 juta rupiah.
Buku ini memang menarik.
Penulisnya, almarhum Haryoto
Kunto, dosen planologi Institut
Teknologi Bandung, tampak banyak
mengetahui seluk-beluk Kota
Bandung, tidak hanya dari sisi tata
letak kota, tetapi juga dari sisi
sosiologis.
Hasilnya, buku Semerbak Bunga di
Bandung Raya, menjadi sangat
berisi. Dari sini kita tidak hanya dapat
melihat kisah Bandung Tempo
Doloe, tetapi juga memikirkan
bagaimana seharusnya Kota
Bandung dikembangkan.
Hal ini diperlukan lantaran
kecenderungan perkembangan Kota
Bandung tidak lagi memerhatikan
implikasi-implikasi yang bakal
terjadi, baik secara tata ruang kota,
estetika kota, ekologis, maupun
kemasyarakatan.
Pembangunan mal, hotel, jalan
layang, didirikannya factory outlet di
jalan-jalan utama, telah membuat
Kota Bandung kian sulit diatur. Hal
ini disebabkan semua
pembangunan itu gagal
memprediksi dampak-dampak
negatif yang bakal terjadi.
Tidak mengherankan jika, konon,
sejumlah kawan mahasiswa
arsitektur serta planologi ITB di
tahun 1990-an, diwajibkan
membaca buku ini agar dapat
melihat bagaimana Bandung
seharusnya dibangun.
Hal lain yang menarik dari buku ini
yang usianya hampir seperempat
abad ini adalah, banyak kisah-kisah
nostalgia mengenai Bandung.
Pembaca seakan diajak untuk
"berkelana" ke masa lalu. Dan
melihat Bandung yang masih asri,
segar, serba teratur hingga dijuluki
Paris Van Java.
Kisah Jalan Braga yang dulu menjadi
tujuan tempat plesir tuan-tuan
Belanda, hanya satu bagian kecil
yang diulas oleh Haryoto Kunto
dalam buku ini. Masih banyak lagi
tempat yang diulas oleh Haryoto
Kunto seperti kisah sungai
Cikapundung, stasiun bandung,
dingga kawasan Dago. Bahkan
Haryoto Kunto pun sempat
mengulas masalah Bandung Purba.
Buku ini memang layak dibaca tidak
hanya oleh mereka yang cinta Kota
Bandung tetapi juga oleh mereka
yang peduli dengan koat tempat
mereka tinggal, sebab dari buku
dapat diketahui bagaimana
sebaiknya sebuah kota diperlakukan.
***