PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi
dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak dapat dipungkiri
hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak
bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif. Dampaknya
pun tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas
ke semua kalangan baik kalangan terpelajar maupun bukan kalangan
terpelajar.
Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan
dari Interconnected Networking yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer
yang terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet
bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas
jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.
Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya,
namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang
adalah facebook, friendster, My Space dan twitter. Lalu, apakah situs jejaring sosial ini mendatangkan manfaat atau mendatangkan masalah baru dalam kehidupan?
Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan
elektronik yang memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring
sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah kasus seorang anak
remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak remaja perempuan yang
dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook), dan penggunaan situs jejaring sosial (facebook)
sebagai ajang prostitusi di kalangan remaja. Keadaan ini sungguh sangat
ironis dengan tujuan utama situs jejaring sosial itu dibuat, yakni
untuk memperluas hubungan sosial.
Tidak hanya kehidupan umum saja yang terkena dampak dari situs
jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia
pendidikan. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang mungkin
dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi
dan prestasi belajar siswa. Motivasi adalah salah satu hal penting yang
harus dimiliki oleh siswa demi mencapai prestasi belajar yang
diingingkan. Jika motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
telah menurun, bagaimana prestasi belajar yang baik dapat dicapai?
Hal inilah yang melatarbelakangi kami sebagai penulis untuk memberikan sebuah gagasan mengenai “Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa”.
Adapun tujuan kami melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa
dan seberapa besar pengaruh situs jejaring sosial terhadap motivasi dan
prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang kami gunakan adalah
metode observasi dan telaah pustaka.
Tujuan
Melalui penulisan karya tulis ini tujuan yang ingin dicapai oleh
penulis yaitu agar pembaca tahu mengenai dampak-dampak negatif dari
situs jejaring sosial dalam bidang pendidikan, serta bagaimana cara
untuk menanggulanginya.
Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah agar pembaca
tahu bahaya situs jejaring sosial, dapat mencegah serta menanggulangi
dampak negatif dari situs jejaring sosial tersebut.
GAGASAN
Kondisi yang Relevan dengan Gagasan
Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial
yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah individu atau
organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik
seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya.
Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen
individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka
berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal
sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh
profesor J.A. Barnes di tahun 1954.
Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan
elektronik yang memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring
sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah kasus seorang anak
remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak remaja perempuan yang
dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook). Selain itu penyalahgunaan situs jejaring sosial (facebook)
juga digunakan sebagai ajang prostitusi di kalangan remaja. Selain
kedua hal tersebut, masih banyak lagi masalah-masalah yang ditimbulkan
dari situs pertemanan sosial. Keadaan ini sungguh sangat ironis dengan
tujuan utama situs jejaring sosial itu dibuat, yakni untuk memperluas
hubungan sosial, untuk kebutuhan konsumen atau pemakai, menekankan pada
sisi sosial atau eksternal, serta lebih diutamakan sisi emosionalnya
(dalam Pengaruh Jejaring Sosial Dalam Masyarakat,
SatriaKusumaIndustriesBlog.com).
Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh
kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah
dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi
anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang
baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi
pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan
menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring
sosial tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya
pengguna dalam hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena
terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya tersebut.
Yang paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi dan
globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya
berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat
digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring sosial. Jadi siswa
tidak perlu lagi ke warnet untuk mengakses situs pertemanan, melainkan
dapat mengaksesnya langsung di telepon seluler mereka. Hal ini semakin
menambah banyak kasus penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal
yang tidak sesuai dengan aturan.
Tidak hanya siswa, para mahasiswapun tidak luput dari dampak situs
jejaring sosial ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski,
peneliti dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa
pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148 mahasiswa pengguna situs facebook
ternyata memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non
pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi secara langsung
antara jejaring sosial seperti facebook yang menyebabkan nilai
para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga jejaring sosial
telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau mahasiswa tersita oleh
keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut. Para pengguna
jejaring sosial mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita.
Rata-rata para siswa pengguna jejaring sosial kehilangan waktu antara 1 –
5 jam sampai 11 – 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain
jejaring sosial di internet. (dalam www.pengaruh facebook.com).
Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan
Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah
usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei
terhadap 2.000 responden. Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu
mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak
19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna
internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya
setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan,
pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding
pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna
Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna
berusia 15-39 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar adanya
pengguna situs jejaring sosial adalah dari kalangan remaja usia sekolah.
Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs
jejaring sosial. Buktinya pada penelitian yang dilakukan oleh Aryn
Karpinski yang sudah ditulis di bagian atas. Prestasi belajar dalam hal
ini nilai siwa menurun akibat terlalu sering membuka situs jejaring
sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi belajar siswa
tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan jejaring
sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri. Motivasi sangat memegang
pengaruh yang penting terhadap siswa, karena dengan motivasi siswa
tersebut dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk kehidupan yang
akan datang. Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita
siswa yang mungkin telah tertanam sejak siswa itu memiliki cita-cita.
Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan
sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan sius jejaring
sosial yang semakin menghawatirkan.
Solusi Penyelesaian Masalah
Banyak masalah yang ditimbulkan jejaring sosial di kehidupan nyata,
terlebih dampak nyatanya pada dunia pendidikan. Motivasi siswa kini
menurun, prestasi belajarnyapun menurun, dan minat siswa untuk mengikuti
pelajaran juga mulai mengalami penurunan. Kurangnya waktu belajar juga
meruoakan implikasi dampak negatif dari situs jejaring sosial.
Masalah-masalah tersebut dapat saja diatasi dengan jalan melarang siswa
atau anak didik untuk tidak menjadi pengguna jejaring sosial. Tapi, apa
hanya sampai di situkah pengawasan yang dilakukan?
Setidaknya ada beberapa dampak negatif dari situs jejaring sosial:
Membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul
Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia
sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang
lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs
jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya
tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.
Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan
Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial
peserta didik (siswa). Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan
lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di
dunia maya bersama teman teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa menurun.
Menghamburkan Uang
Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh
terhadap kondisi keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet).
Tidak jarang siswa menggunakan uang SPP mereka untuk pergi ke warnet
sekedar untuk membuka situs jejaring sosial saja. Ini dapat
dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak
produktif.
Berkurangnya Waktu Belajar Siswa
Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka
situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya
hanyalah itu-itu saja.
Menurut pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie,
selain harus waspada, orang tua juga harus mempelajari secara mendalam
media sosial ini demi masa depan anak-anak. Berdasar penelusurannya,
ditemukan fakta bahwa dari 17,6 juta pemilik akun jejaring sosial facebook berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun.
“Bagi orang tua, saya sarankan untuk segera menghindarkan anak-anaknya yang belum berumur 13 tahun dari facebook atau jejaring sosial sejenis. Memang banyak games menarik di facebook
yang bisa menggoda anak-anak. Namun tetap saja harus dihindari. Masih
banyak games lain yang menarik dan bisa dimainkan tanpa harus jadi
anggota facebook,” kata Nukman.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah
untuk menjaga anak-anak mereka dari dampak negatif situs jejaring
sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs
jejaring sosial yang ada di internet tersebut. Hal ini perlu dilakukan
agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi sekarang
ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet. Kedua,
beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs
jejaring sosial. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati
dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti
batasan-batasannya. Ketiga, sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut membuka situs jejaring sosial. Keempat, tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum cukup umur.
Langkah-langkah Strategis Pengimplementasian Gagasan
Dalam perkembangannya di jaman sekarang ini, mengakses internet dan
membuka situs jejaring sosial kini dapat dilakukan dengan telepon
seluler. Hal ini cukup membuat dampak dari jejaring sosial sangat
dirasakan dikalangan siswa. Masalahnya adalah banyak siswa yang
mengakses situs jejaring sosial tersebut dari telepon seluler mereka
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya para siswa tidak
serius mengikuti pelajaran yang berlangsung, sehingga konsentrasi mereka
hanya pada jejaring sosial yang mereka akses melalui telepon genggam.
Melihat keadaan ini, lambat laun motivasi belajar mereka juga akan
mengalami penurunan. Motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan
prestasi siswa. Jika motivasi atau keinginan siswa untuk belajar rendah
maka yang terjadi adalah prestasi mereka juga akan mengalami penurunan.
Hal inilah yang sangat menghawatirkan dalam dunia pendidikan.
Dari paparan dampak situs jejaring sosial di atas, adapun langkah
strategis yang dapat dilakukan untuk pengimplementasian gagasan yaitu
sebagai berikut:
Memberikan Pemahaman kepada Siswa Tentang Bahaya Situs Jejaring Sosial
Langkah ini perlu dilakukan agar para siswa tahu bahaya dari
penggunaan situs jejaring sosial, dan dapat menggunakannya secara lebih
bijak. Selain itu langkah ini juga dapat menimbulkan rasa waspada kepada
siswa sehingga dalam menggunakan situs jejaring sosial mereka lebih
berhati-hati.
Usahakan Untuk Tidak Memberikan Telepon Seluler yang Dapat Mengakses Internet (situs jejaring sosial)
Kecanggihan alat komunikasi sekarang ini telah memungkinkan telepon
seluler untuk mengakses internet. Bahkan beberapa merek telepon seluler
ternama berlomba-lomba mengeluarkan produk yang memiliki kecanggihan dan
kemampuan akses internet, yang memungkinkan penggunanya mengakses situs
jejaring sosial dengan sangat mudah. Hal ini dapat menyebabkan siswa
kecanduan mengakses situs jejaring sosial dengan telepon seluler mereka.
Maka dari itu sebagai orang tua, usahakanlah untuk tidak memberikan
telepon seluler kepada anak usia dini, karena kebanyakan anak usia dini
belum dapat memanfaatkan internet dengan baik, maka akan berakibat pada
prestasi mereka disekolah karena terlalu sering mengakses internet atau
jejaring sosial. Karena tujuan utama telepon seluler adalah untuk alat
komunikasi saja.
Mengawasi Siswa dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial
Pengawasan terhadap pergaulan siswa dalam jejaring sosial dunia maya
sangat diperlukan, karena jika siswa tidak diawasi mereka akan dengan
mudah mengakses situs jejaring sosial tersebut dan menggunakannya kea
rah yang tidak baik. Pergaulan mereka akan mudah melawan perkataan orang
tua, dan usaha kita untuk menyelamatkan anak untuk tidak menggunakan
akses internet secara berlebihan akan sia-sia dan tidak mendapatkan
hasil yang maksimal. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari
teman-teman juga dapat memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring
sosial dengan mudah. Maka dari itu mereka perlu diawasi untuk tidak
mengakses internet dengan bebas.
Dengan mengimplementasikan gagasan di atas, diharapkan berbagai
dampak negatif yang ditimbulkan oleh situs jejaring sosial dapat
ditanggulangi, baik sebelum terjadi atau sesudah dampak itu terjadi.
Namun untuk lebih meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan dari situs
jejaring sosial, alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan internet
dan jejaring sosial dengan bijak.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Adapun gagasan yang dapat kami ajukan adalah, sebagai seorang siswa
yang mempunyai nalar dan pikiran kritis terhadap persoalan yang ada,
alangkah lebih baik jika menggunakan situs jejaring sosial dengan lebih
bijaksana dan sesuai dengan aturan, agar dampak negatif yang ditimbulkan
menjadi lebih berkurang. Sehingga motivasi belajar siswa tetap terjaga
dan prestasi belajar mereka dapat ditingkatkan lagi, sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab mereka sebagai peserta didik.
Teknik Implementasi yang Dilakukan
Mengenai teknik implementasi, kami mencoba untuk memberikan
pengarahan kepada siswa tentang dampak dan akibat negatif dari situs
jejaring sosial tersebut, agar siswa dapat lebih memahami penggunaan
situs jejaring sosial dan menggunakannya dengan baik. Selain itu siswa
juga perlu diberi kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
seorang pelajar untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajarnya.
Manfaat dan Dampak
Manfaat dari karya tulis ini yaitu memberikan solusi mengenai dampak
negatif dari situs jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi
belajar siswa. Agar nantinya dampak tersebut dapat diminimalisir adanya.
Adapun dampak dari karya gagasan ini yaitu memberikan porsi solusi dan
pemecahan masalah yang beragam terhadap dampak negatif jejaring sosial
terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa, sehingga prestasi siswa
dapat meningkat.
DAMPAK NEGATIF SITUS JEJARING SOSIAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
22 Februari 2011Diposkan Yuri Octoberry Pada Selasa, Februari 22, 2011